Senin, 16 Juni 2014

Macet dimana mana kota semrang

Macet dimana mana kota semrang - Suasana kota semarang sekarang seprti layaknya kota di dijakarta setiap jam kendaraan lalu lintas padat kendaraan dan padat penduduk menyebabkan kota semarang sering terkena macet, salah satunya dampak dari pembangunan jalan Banyumanik-Bawen yang kini sedang konsentrasi pengecoran di kawasan Harjosari,
Setiap hari, di kawasan tersebut, tepatnya mulai pertigaan terminal Bawen hingga pertigaan Klepu, Kecamatan Bergas, terjadi kemacetan panjang.
Kondisi yang demikian, dikeluhkan oleh para awak angkutan. Sebab, penghasilan para awak angkutan menurun akibat jumlah ritasi berkurang.
Pantauan Radar Semarang, pengecoran dilakukan sepanjang 2 kilometer. Pengerjaan dilakukan bertahap, setiap 200 meter di jalur arah Semarang mulai dari depan pabrik Apac Inti hingga SPBU Harjosari.
Pengecoran menyambung beton yang sudah dicor beberapa waktu lalu, dari pertigaan Bawen hingga depan PT Apacinti.
Sudarman, 40, warga Ambarawa, seorang sopir angkot mengeluhkan jumlah ritasi yang berkurang akibat kemacetan. Dampaknya, kata Sudarman, penghasilan sebagai sopir angkot pun berkurang hingga 50 persen. super bingungnya lagi adalah untuk pelaku bisnis sewa bus semarang yang sangat menyulitkan bagi sopir sopir bus, karena mereka terkadang dampak dari kemacetan bisa mengurangi hasil setoran mereka, ujarnya sopir minibus.
”Pengaruhnya sangat besar bagi kami. Sebab biasanya ritasi bisa mencapai 4-6 kali. Tapi karena kemacetan lalu lintas, membuat waktu tempuhnya lebih lama. Sehingga sehari paling banyak 2-3 kali ritasi saja. Penurunan penghasilan kami mencapai 50 persen,” keluh Sudarman.
Menurut dia, jika proyek dilaksanakan setelah tol Ungaran-Bawen selesai, maka dampaknya tidak separah ini.
Kemacetan di jalur tersebut, terjadi dua arah. Baik dari Bawen-Semarang maupun sebaliknya. Namun, dari arah Semarang-Bawen, cenderung tidak begitu padat antrean kendaraannya.
Kondisi tersebut, memaksa warga memilih jalan alternatif. Akibatnya, jalan-jalan alternatif dipadati kendaraan bermotor di saat jam-jam sibuk berangkat dan pulang kerja.
Seperti jalur Bandungan hingga tembus ke Lemah Abang, Kecamatan Bergas, lalu lintasnya sangat padat, karena banyak warga melintas untuk menghindari kemacetan.
Selain itu, dari Lemah Abang via kawasan Gebugan hingga tembus Ungaran, juga dipadati pengguna jalan.
Menurut Teguh, 35, warga Kelurahan Pojoksari, Kecamatan Ambarawa, kemacetan lalu lintas di Bawen, sangat panjang. Yaitu, mencapai sekitar 3 kilometer.
Kondisi itu memaksa dirinya menggunakan motor untuk berangkat kerja ke Ungaran agar tidak terjebak kemacetan.
Terpisah, Kepala Proyek KBK PT Adhi Karya, Johan Arifin mengatakan, pihaknya melakukan pengerjaan rigid pavement di sejumlah ruas jalan. Yaitu, di Jalan Perintis Kemerdekaan Semarang, pertigaan Undaris di Jalan Diponegoro Ungaran, serta di depan pabrik Apac Inti Corpora.
Untuk itu kami selaku bisnis sewa mobil disemarang mempunyai trik sendiri dengan mengetahui jalan jalan pintas masuk gang di kota semarang. cukup sekian kali ini Estutrans memberikan info untuk konsumen kami agar berhati hati dalam mengendarakn mobilnya agar tidak terjebak kemacetan di kota semarang. Terimakais dan semoga bermanfaat. by. radarsemarang.com

Minggu, 24 Maret 2013

Sarang Semut Obat Berbagai Penyakit

Sarang Semut Obat Berbagai Penyakit Sarang Semut Obat Berbagai Penyakit - Sarang Semut dengan nama ilmiah myrmecodia pendans merupakan tanaman yang didalamnya digunakan sebagai sarang semut. Didalamnya terdiri dari labirun yang digunakan semut sebagai liang untuk melakukan aktifitasnya. Meski sebagai tanaman yang tidak biasa namun khasiat pengobatan yang dimiliki sangat luar biasa.
Sarang semut diperkenalkan pertama kali di pedalaman Papua yang biasa digunakan sebagai obat oleh warga setempat selain buah merah. Tanaman ini diolah sebagai campuran bubur dan juga sebagi minuman dengan tujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu banyak juga yang menggunakan sebagi obat untuk berbagai penyakit dalam.Khasiat herbal yang dimiliki ditandai dengan kandungan zat-zat aktif seperti antioksidan, polifenol, dan glikosida yang terkandung dalamnya.
Ketiga zat ini sangat membantu tubuh manusia untuk mengontrol beragam penyakit maut. Salah satunya sebagai imuno stimulan untuk menambah kekebalan tubuh.
Secara teknis zat imuno stimulan akan membantu dan melindungi sel-sel tubuh agar dapat menjalankan pekerjaan dengan baik. Bila sel berfungsi baik maka penyakit gangguan sel bisa di cegah dan diobat. Penyakit ganguan sel yang paling sering diterima tubuh adalah kanker.

Kandungan zat yang dimiliki memang didukung oleh aktifitas semut di dalamnya dimana banyak zat yang menguntungkan tertinggal dalam bagian tanaman. Pada semut sendiri antioksidan berperan sebagai zat penting untuk proses pembentukan koloni. Selain itu juga sebagai benteng bagi tempat penyimpanan telur dari panyakit.
Bila di lihat kondisi ini hampir mirip dengan madu yang dikeluarkan lebah untuk melindungi telurnya. Pada semut khasiat yang muncul kemungkinan besar berasal dari kelenjar liur semut yang berinteraksi dengan tanaman dan beberapa mikroba lainnya.
Selain mencegah dan mengobati kanker sarang semut juga efektif membantu penyembuhan berbagai macam penyakit gangguan jantung, ambien (wasir), rematik, stroke, maag, gangguan fungsi ginjal dan prostat. Bahkan pegal linu, melancarkan ASI, migren, melancarkan pembuluh darah, lever, bahkan memulihkan gairah seksual juga bisa diambil dari khasiat tanaman ini.Ditambah lagi kandungan herbal yang dimiliki bisa menghambat enzim xantin oksidan yang bisa memicu asam urat dan radikal bebas. Bagi penderita diabetes tanaman ini juga menjadi satu alternatif yang wajib dicoba. Pasalnya kandungan zat yang dihasilkan semut akan menetralisir kadar gula dalam darah.
Secara logika ini dimungkinkan sebab gula menjadi satu makanan utama semut dan dipastikan kandungan antibodi yang dimiliki terhadap senyawa gula sangat lengkap. Jadi lawan gula secara almai dengan zat yang dimiliki oleh semut lewat sarangnya. Sebab meski memakan gula semut tidak terkena diabetes.
Untuk mendapatkan khasit sarang semut caranya sangat mudah. Potong kecil-kecil tanaman sarang semut yang sudah cukup dewasa. Ukurannya dewasa cukup mudah, setidaknya lebih besar atau sama dengan botol air mineral ukuran 1,5 liter. Sebab semakin besar akan semakin banyak koloni semut didalamnya dan makin banyak juga zat menguntungkan yang dimiliki.
Setelah dipotong tipis dan kecil, jemur hingga kering atau bisa dimasukkan kedalam oven. Dari potongan kering ini direbus sekitar 15-20 menit untuk mengekstrak kandungan didalamnya. Setelah itu air rebusan bisa diminum langsung atau diberikan bahan tambahan untuk mengurangi rasa pahit.
Ekstrak sarang semut bisa diminum setiap hari baik sebagai obat maupun pencegahan.Selain dalam bentuk potongan rumah semut juga bisa di kemas dalam bentuk serbuk dengan cara menumbuk potongan yang sudah kering.Dosisnya untuk satu sendok makan direbus dengan dua gelas air (400cc) sampai didapatkan satu gelas air rebusan. Buang ampasnya dan minum hanya air rebusan saja. semoga bermanfaat untuk kita semua. amiin ...

Obat Segala Penyakit


Obat obat Segala Penyakit - Salah satu nikmat dari Allah Azza wajalla, ketika Allah Subhaanahu wata’aala, memberikan obat dari penyakit apa saja yang diderita oleh seorang hamba.
Telah disebutkan dalam sahih Bukhari dari hadits Abu Hurairah Radhiallohu Anhu bahwa Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, bersabda:
ما أَنْزَلَ الله دَاءً إلا أَنْزَلَ له شِفَاءً
“Tidaklah Allah menurunkan satu penyakit melainkan Allah telah menurunkan untuknya obat penyembuh.”
(HR.Bukhari,no:5354)

Demikian pula disebutkan dalam sahih Muslim dari hadits Jabir radiallohu anhu, bahwa Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, bersabda:
لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فإذا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللَّهِ عز وجل
“Setiap penyakit ada obatnya, jika obat itu sesuai dengan penyakitnya, akan sembuh dengan izin Allah Azza wajalla,.”
(HR.Muslim,no:2204)

Disebutkan pula dari hadits Usamah bin Syarik radiallohu anhu, berkata :
Telah datang seorang Baduwi kepada Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, lalu berkata:  Wahai Rasulullah, Siapakah manusia terbaik? Beliau menjawab: yang paling baik akhlaknya. Lalu Ia bertanya lagi: Wahai Rasulullah, Apakah boleh kami berobat? Jawab Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, :
تَدَاوَوْا فان اللَّهَ لم يُنَزِّلْ دَاءً ألا أَنْزَلَ له شِفَاءً عَلِمَهُ من عَلِمَهُ وَجَهِلَهُ من جَهِلَهُ
“Berobatlah wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah tidak menurunkan satu penyakit melainkan Allah menurunkan obat untuknya, ada yang mengetahuinya dan ada pula yang tidak mengetahuinya.”

Dalam riwayat lain dengan lafaz:
إِنَّ اللَّهَ عز وجل لم يُنْزِلْ دَاءً إِلا أَنْزَلَ له دَوَاءً غير دَاءٍ وَاحِدٍ قالوا يا رَسُولَ اللَّهِ وما هو قال الْهَرَمُ
“Sesungguhnya Allah Azza wajalla, tidak menurunkan satu penyakit melainkan Allah menurunkan untuknya obat, kecuali satu penyakit”. Mereka bertanya: apa itu wahai Rasulullah?, Beliau menjawab: “Pikun”.
(HR.Ahmad (4/278), lafazh yang kedua diriwayatkan oleh Abu Dawud (3855), Thabarani dalam al-kabir (1/181), Ibnu Hibban (486), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (4/220), Al-Humaidi dalam musnad (824), Al-Mukhtarah (4/169), disahihkan Al-Albani dalam shahih al-jami’,no:2930)


Penyakit bodoh dengan bertanya
Hadits ini mencakup berbagai macam penyakit hati, rohani dan jasmani demikian pula penawarnya. Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam, telah menyebutkan bahwa kejahilan merupakan sebuah penyakit, dan Beliau menerangkan obatnya dengan bertanya kepada para ulama. Allah Azza wajalla, berfirman:
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Bertanyalah kepada ahlinya jika kalian tidak mengetahui.”
(QS.An-Nahl:43, Al-Anbiya:7)

Disebutkan dari hadits Jabir radiallohu anhu, berkata: kami keluar dalam satu perjalanan safar, lalu salah seorang dari kami dijatuhi batu yang melukai kepalanya. Lalu dia dalam keadaan junub, maka dia bertanya kepada sahabtnya: apa menurut kalian ada keringanan bagiku untuk bertayammum? Mereka menjawab: Kami tidak mendapati keringanan bagimu jika engkau sanggup menggunakan air. Maka iapun mandi, akhirnya ia mati. Tatkala kami mendatangi Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam,  , Beliau dikabari tentang hal itu, maka Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, bersabda:
“Mereka telah membunuhnya, Semoga Allah membunuh mereka (Beliau mengucapkannya sebagai bentuk hardikan, pent). Tidakkah mereka bertanya jika mereka tidak mengetahui? Sesungguhnya obat dari kejahilan adalah bertanya.”
(HR.Abu Dawud (336), dihasankan oleh Al-Albani dalam sahih Abu Dawud)

Maka Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, memberitakan bahwa kejahilan merupakan penyakit, dan obatnya adalah bertanya.


Alqur’an sebagai obat
Allah Subhaanah wata’aala, juga mengabarkan bahwa Al-qur’an merupakan obat. Firman-Nya:
وَلَوْ جَعَلْنَاهُ قُرْآنًا أَعْجَمِيًّا لَقَالُوا لَوْلَا فُصِّلَتْ آيَاتُهُ أَأَعْجَمِيٌّ وَعَرَبِيٌّ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ
“Dan jikalau Kami jadikan Al Qur’an itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah  dalam bahasa asing dan bahasa  Arab? Katakanlah: "Al Qur’an itu adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang mu'min.”
(QS.Fusshilat:44)

Allah Azza wajalla, juga berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Dan Kami menurunkan Al-Qur’an yang merupakan obat dan rahmat bagi kaum mukminin.”
(QS.AL-Isra: 83)

Kata (من) “min” di dalam ayat ini untuk menjelaskan jenis al-qur’an, bukan untuk menerangkan sebagian al-qur’an, sebab al-qur’an seluruhnya merupakan obat sebagaimana yang telah dijelaskan pada ayat yang pertama. Al-Qur’an merupakan obat dari penyakit kejahilan dan keraguan, dan Allah Azza wajalla, tidaklah menurunkan dari langit sebuah obat penyembuh yang lebih bermanfaat dan lebih dahsyat dan lebih manjur dalam menghilangkan penyakit daripada Al-Qur’an. Telah disebutkan dalam dua kitab sahih (Bukhari dan Muslim) dari hadits Abu Sa’id AL-Khudri radiallohu anhu, berkata : ada beberapa sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sedang melakukan perjalanan safar, lalu mereka singgah di salah satu kampung Arab dan mereka meminta agar dijamu sebagai tamu, namun penduduk tersebut enggan menjamu mereka. Maka kepala kampung tersebut sedang sakit disebabkan sengatan serangga, lalu mereka berusaha mencari penawarnya, namun tidak memberi manfaat sama sekali. Sebagian mereka mengatakan: Kalau seandainya ka;ian mendatangi sekelompok orang tersebut yang sedang singgah di kampung ini, semoga saja diantara mereka ada sesuatu yang bermanfaat. Maka merekapun mendatangi para sahabat, dan berkata: Wahai sekelompok orang, sesungguhnya pimpinan kami sedang sakit disengat serangga, dan kami telah berusaha dengan segala cara namun tidak memberi hasil yang bermanfaat, apakah diantara kalian memiliki sesuatu? Sebagian sahabat menjawab: Demi Allah saya bisa melakukan ruqyah, akan tetapi kami meminta kalian menjamu kami namun kalian tidak melakukannya. Maka saya tidak akan meruqyahnya hingga kalian memberi upah untuk itu. Maka merekapun sepakat untuk memberikan beberapa ekor kambing. Maka berangkatlah (Abu Sa’id) untuk meruqyah dengan mengeluarkan ludah kecil sambil membaca “Alhamdulillahi Rabbil Alamin” (Surah al-fatihah, pent). Maka tiba- tiba ia seperti orang yang lepas dari ikatan, dan ia segera berjalan dalam keadaan tidak merasa sakit. Maka merekapun segera menunaikan kesepakatan upah yang telah menjadi kesepakatan mereka. Sebagian ada yang berkata: berbagilah (dari upah tersebut), Namun yang meruqyah berkata: Kami tidak melakukannya hingga kami mendatangi Nabi Shallallahu ALaihi Wasallam dan menceritakan kejadian sebenarnya, lalu kami menunggu apa yang Beliau perintahkan. Lalu merekapun mendatangi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan mennceritakan hal itu. Maka Beliau bersabda:
“Bukankah kalian mengetahui bahwa surah itu merupakan ruqyah? Kalian telah benar. Bagilah upah kalian, dan ikut sertakan aku dalam pembagian itu.”
(Muttafaq Alaihi)

Perhatikan, obat ini memberi pengaruh pada penyakit tersebut dan menghilangkannya seperti tidak terjadi apa- apa. Ini merupakan obat yang paling mudah dan ringan, jika seandainya seorang hamba berobat dengan surah al-fatihah, maka dia akan melihat pengaruhnya yang dahsyat dalam menyembuhkan.


Berkata Ibnul Qayyim Rahimahullah:
“Aku tinggal di Makkah beberapa lama dalam keadaan aku terserang beberapa penyakit yang aku tidak mendapatkan dokter dan tidak pula obat. Maka aku mengobati diriku dengan surah al-fatihah, maka akupun melihat sebuah pengaruh yang menakjubkan. Maka akupun melakukan hal itu kepada orang yang menderita sakit, sehingga banyak diantara mereka yang sembuh dalam waktu cepat.
Namun disini ada hal yang harus diperhatikan yaitu: bahwa zikir- zikir, ayat- ayat dan doa- doa yang digunakan sebagai penyembuh dan dijadikan sebagai ruqyah pada asalnya bermanfaat dan menyembuhkan. Namun harus pula dibantu dengan kesiapan lokasi yang siap menerima penyembuh tersebut, kekuatan tekad dari pelaku, demikian pula pengaruhnya. tidak memberi kesembuhan disebabkan lemahnya pengaruh pelaku, atau lokasi yang dituju tidak siap menerima, atau hal lain yang memiliki kekuatan untuk mencegah kemanjuran obat tersebut, seperti halnya obat- obat yang lain terhadap penyakit- penyakit jasmani, dimana satu obat tidak memberi pengaruh disebabkan karena tabiat tubuhnya yang tidak siap menerima obat tersebut, atau hal lain  yang memiliki kekuatan dalam mencegah pengaruh obat itu. Sebab jika tabiat tubuh siap menerima obat tersebut secara sempurna, maka manfaatnya bagi jasmani sesuai kesiapannya dalam menerima obat itu, maka demikian pula halnya hati jika siap menerima ruqyah dan ta’awwudz secara sempurna, dikuatkan lagi oleh si peruqyah yang memiliki jiwa dan upaya yang kuat dalam memberikan pengaruh hilangnya penyakit.”


Doa, menolak bala
Demikian pula doa, merupakan sebab yang paling kuat dalam menolak segala hal yang dibenci, namun terkadang tidak memiliki pengaruh disebabkan lemahnya doa tersebut, karena doa yang dipanjatkan merupakan doa yang dibenci Allah, karena mengandung permusuhan. Atau disebabkan karena lemahnya hati yang tidak menghadap kepada Allah Ta’ala dan tidak konsentrasi ketika berdoa, keadaannya seperti busur yang sangat renggang, sehingga menyebabkan lemparan anak panah pun menjadi lemah, atau ada penghalang yang menyebabkan tidak terkabulnya doa, sepert makan makanan yang haram, hati yang telah tertutup dengan noda- noda dosa, dan kelalaian serta syahwat yang lebih mendominasi dan menguasai hati tersebut. Sebagaiman ayang disebutkan dalam mustadrak Al-Hakim dari hadits Abu Hurairah Radhiallahu Anhu dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً من قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan kalian  yang doa itu terkabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidaklah menerima doa yang berasal dari hati orang yang lalai lagi tidak konsentrasi.”
(HR. Tirmidzi, no:3479, Al-Hakim dalam mustadrak: 1/670. Dihasankan Al-Albani dalam sahih al-jami’: 245)

Demikian pula disebutkan dalam sahih Muslim dari hadits Abu Hurairah Radhiallahu Anhu berkata: bersabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam :
أَيُّهَا الناس إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إلا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فقال ) يا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا من الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إني بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ ( وقال ) يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا من طَيِّبَاتِ ما رَزَقْنَاكُمْ ( ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إلى السَّمَاءِ يا رَبِّ يا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Baik, dan Allah tidak menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan kaum mukminin sebagaimana Allah memerintahkannya kepada para rasul. Firman-Nya:
“Wahai sekalian para rasul, makanlah dari yang baik dan beramallah dengan amalan saleh, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat.”
Dan firman-Nya:
“Wahai orang- orang yang beriman,makanlah dari yang baik dari rezki yang kami berikan kepada kalian.”
Lalu Beliau menyebutkan tentang seorang lelaki yang melakukan perjalanan safar yang panjang, dalam keadaan kusut penuh dengan debu, sambil menengadahkan kedua tangannya kearah langit dan berkata: Wahai Rabb-ku...wahai Rabbku. Namun ternyata makanannya dari hasil yang haram, minumnya dari hasil yang haram, pakaiannya dari hasil yang haram, dan dipenuhi dengan hal- hal yang haram, bagaimana mungin doanya terkabulkan?.”
(HR.Muslim:1015)

Abdullah bin Imam Ahmad menyebutkan dalam kitab “Zuhud” karya ayahnya:  bahwa suatu ketika Bani Israil tertimpa musibah, maka merekapun keluar menuju ke sebuah tempat. Maka Allah mewahyukan kepada nabi-Nya dan mengabarkan kepadanya: bahwa kalian (Bani Israil) keluar menuju sebuah tanah lapang dengan tubuh yang najis, lalu kalian mengangkat telapak tangan kalian kepadaku yang telah kalian lumuri dengan menumpahkan darah, dan kalian memenuhi rumah kalian dengan perkara yang haram. Lalu tatkala kemarahan-Ku yang sangat terhadap kalian, (kalian datang menghadap-Ku), tidak semakin menambah kalian terhadap melainkan semakin jauh.”
Berkata Abu Dzar: cukuplah ketaatan bersama doa, seperti makanan yang cukup dengan garam.” 
Ya akhi.. semoga bermanfat. Amiin . . .